Peta Interaktif

logo Click Here to Close ↗


Welcome to the MapMaker Interactive

This tutorial explains how to explore National Geographic Education's interactive GIS mapping tool and tools for customizing outline maps for print.

zoom

Use the zoom bar to go from a world view to a local view (or in cartographic terms, from a large scale to a small scale). If you zoom out to a world view, you will see that the map is in a Mercator projection.

region menus

Use the location menus at the top to zoom from a world view to a continent, country, or other region.

lat/lon

Identify your geographic position on the map using the latitude and longitude display at the bottom left. The latitude and longitude values change as you pan around the map.

tabs

Switch between different styles of base maps including a custom layer from National Geographic, satellite, terrain, and topographic views.

outline map

Using the 1-Page base map, click on a continent, country, or state to load the corresponding MapMaker 1-Page map.

outline map

You can customize and download your 1-Page map, or go back to the interactive map to explore more.

tabs

The tabs on the left offer different tools for working with the map: themes, drawing tools, and markers. Open and close the tabs by clicking the arrows.

themes

Open the Themes tab to explore a collection of map data layers.

map key

When you are viewing a map layer, click on the information icon to view the map legend.

transparency

Use the transparency scroll bar to change the transparency of map layers. This is a useful tool when you are viewing more than one layer at a time and want to explore relationships between layers.

unavailable layers

Notice that not all layers can be viewed at every zoom level. Some map layers will become unavailable when you zoom in to a large scale.

drawing tools

Use the Drawing Tools tab to access tools that allow you to draw lines and shapes and add labels to your map.

markers

Use the Markers tab to find markers that you can drag and drop on the map. You can adjust the marker size to meet your needs.

measure tool

The measure tool lets you measure distances on the map in either miles or kilometers. Select the tool, click once on the map and move your mouse. Click again and the distance value will appear along your line segment. Keep clicking and panning to measure additional segments and the total distance will display at the end of your line, by the cursor. Double-click to finish and select the arrow tool when you are done measuring.

full screen

Click on the the icon at the bottom right to view the interactive map in full-screen mode.

pop-out mode

Or click the other icon to see the map in a new web browser window.

share tools

The share tools above the map let you email, link, print, or share any map you create.

download

You can download your map as either an image file to include in a report or presentation or as an XML file that you can re-open. The XML file type is helpful if you are creating a custom map and want to come back to it to work on later.

re-open 1

To re-open a map that you save as an XML file, click Re-Open a Map

re-open 2

Then find the saved file on your computer, select, and open. Now you can continue working on your map.

logo Click Here to Close ↗

Now go explore the map to fine tune your skills as a geographer!

Sabtu, 06 Maret 2010

PENENTUAN JALUR ALTERNATIF TRANSPORTASI SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KEMACETAN DI JALAN RAYA AHMAD YANI SURABAYA


Hendri Prastiyono, S.Pd
Alumni S1 Pend.Geografi UNESA

ABSTRAK

Mobilitas masyarakat yang rutin dan serentak setiap pagi hari ketika hendak memulai aktifitas dan sore hari saat akan kembali pulang ke rumah, menyebabkan arus lalu lintas bertambah padat hingga tidak terkendali dan menyebabkan kemacetan. Banyaknya kendaraan yang masuk ke kota melalui jalur selatan yakni melewati Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya sejumlah 10.600 unit/menit. Padahal daya tampung Jalan Raya Ahmad Yani hanya sebesar 7000 unit/menit, sementara itu jika dihitung dengan pertumbuhan kendaraan 3-5 % per tahun, maka 5 tahun ke depan jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya bisa mencapai 15.000 unit/menit. (Jawa Pos Edisi Metropolis Kamis, 16 November 2006).
Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu menemukan jalur alternatif menuju dan ke luar kota Surabaya melalui jalur selatan sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya. Untuk teknik pengambilan sampel menggunakan teknik kombinasi antara teknik stratifikasi pada klasifikasi jalan dan teknik purposive sampling pada penentuan pusat-pusat aktifitas masyarakat yang ada di kawasan Surabaya Pusat, Surabaya Timur dan Surabaya Selatan. Peneliti menggunakan SIG sebagai tool dan bantuan extension ArcView 3.3 yaitu Network Analyst untuk menjawab permasalahan tersebut.
Hasil Penelitian adalah Solusi mengatasi kemacetan yang terjadi pada jam-jam sibuk di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya dengan sebuah deskripsi tentang Peta jalur alternatif dari 2 kawasan di Kabupaten Sidoarjo (Kecamatan Taman dan Kecamatan Waru ) menuju ke Surabaya. Salah satu contoh Jalur Alternatif menuju ke Kota Surabaya adalah Perumahan Pepelegi – Balai Kota.
Kata Kunci : Jalur alternatif, ahmad yani, transportasi

I.    PENDAHULUAN
   Kemacetan yang terus-menerus terjadi setiap hari di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya membuat pemerintah dan instasi terkait harus berpikir ulang untuk merevitalisasi jalan masuk ke Kota Metropolitan seperti Surabaya. Kemacetan menjadi fenomena sehari-hari, kondisi itu akan terjadi di jalur protokol seperti Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya, terutama pada jam-jam sibuk, yakni pukul 06.00 – 08.00 dan 17.00 – 18.00 .  Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Hary Soegiri, mengatakan bahwa  “kepadatan lalu lintas diukur dari rasio perbandingan kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan. Lalu lintas disebut lancar jika Volume Capacity Ratio atau VCR nya antara 40 – 60 persen”. 
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Kota Surabaya menjelaskan bahwa volume kendaraan yang lewat di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya setiap harinya mencapai 10.600 unit/menit. Daya tampung atau kapasitas Jalan Raya Ahmad Yani sebesar 7000 unit/menit, sementara itu jika dihitung dengan pertumbuhan kendaraan 3-5 %, 5 tahun ke depan jumlah kendaraan yang melintas di jalur ini bisa mencapai 15.000 unit/menit. (Jawa Pos Edisi Metropolis Kamis, 16 November 2006).
          Kepadatan serta kemacetan di Jalan Raya Ahmad Yani terjadi oleh karena beberapa faktor yaitu (1) Menurut Dinas Perhubungan Kota Surabaya pengguna kendaraan pribadi roda 2 dan 4 yang rata-rata masuk ke Surabaya pada jam-jam sibuk sejumlah 13.192 unit (sepeda motor) dan 2004 unit (mobil pribadi) hal ini dikarenakan adanya mobilitas penduduk yang terjadi setiap hari. Menurut Dinas Kependudukan Kota Surabaya, masyarakat yang tinggal di luar Surabaya yaitu sekitar 162.847 jiwa (antara lain pengguna kendaraan pribadi) mempunyai pekerjaan serta aktivitasnya di Surabaya sehingga terjadi “arus  Nglaju” dari luar kota ke dalam Kota Surabaya, (2) adanya  kendaraan umum seperti bis kota, bis antarkota, mikrolet dan bison yang berhenti mendadak menurunkan penumpang maupun mengambil penumpang, (3) adanya zebra cross yang mengganggu arus lalu lintas tepatnya di depan Alfa, Siwalankerto, Warung Mie 55, Departemen Pertanian, Polda Jatim, Depan PJB PLN (pabrik kulit Wonocolo dahulu), dan di depan SMA Kemala Bhayangkari (4) adanya putar balik (turn right) yang mengakibatkan kendaraan harus antri pada satu jalur, yaitu depan Dolog dan depan Jatim Expo (5) adanya pusat aktifitas seperti Giant Hypermarket, Plasa Royal, Jawa Pos, Rungkut Industri dan Jatim Expo (6) kurangnya kesadaran berlalu lintas yang baik masyarakat, (7) serta adanya traffic light juga mempengaruhi  terjadinya kemacetan, yaitu di Siwalankerto dan pertigaan Margorejo.

II.    METODE PENELITIAN

1.      Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah Surabaya dan Sidoarjo khususnya yang berkaitan dengan Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya. Dasar pemilihan daerah tersebut sebagai objek penelitian
2.      Populasi dan Sampel Penelitian
1.      Populasi
      Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ruas jalan yang ada di wilayah Surabaya Selatan, Surabaya Timur, Surabaya Pusat dan wilayah Sidoarjo (Kecamatan Taman dan Kecamatan Waru).
2.      Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (1998) Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti dengan mengambil sebagian dari populasi yang bersangkutan sehingga dapat diperoleh sampel yang benar-benar menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Dalam Penelitian ini Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan kombinasi teknik pengambilan sampel yaitu Stratifikasi dan Purposive Sampling.
Pada teknik pengambilan sampel secara Stratifikasi yaitu mengambil secara acak kemudian digolongkan menurut beberapa ketentuan yaitu ruas jalan. Yang akan di stratifikasikan menjadi :
1.      Jalan Arteri Primer
2.      Jalan Arteri Sekunder
3.      Jalan Kolektor Primer
4.      Jalan Kolektor Sekunder
5.      Jalan Lokal
      Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana sampel dipilih langsung dari beberapa populasi atas dasar pertimbangan oleh peneliti.
      Dalam teknik pengambilan sampel secara purposive, peneliti menentukan Pusat Aktivitas Masyarakat (Stop) yang berada di kawasan Surabaya Pusat, Surabaya Timur dan Surabaya Selatan serta Kawasan Pemukiman (Event) yang berada di Kecamatan Taman dan Kecamatan Waru (Kabupaten Sidoarjo).


III.    DATA YANG DIGUNAKAN

A.    Jenis Data
Berdasarkan pengambilan sampel, data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.   Data Primer
      Data  yang  dihasilkan  untuk  memenuhi  kebutuhan penelitian  yang  sedang  ditangani. Data  ini  dikumpulkan  secara  langsung  dari  lapangan,  yang diperoleh  dengan  cara  melakukan survei. Data primer berupa :
(1)         Data jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Jalan Raya Ahmad  Yani pada jam-jam sibuk antara pukul 06.30 – 07.30, pukul 11.20 – 12.20 dan pukul 15.20 – 16.20.
2.   Data Sekunder
      Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber pertama, misalnya diperoleh dari Instansi Dinas Perhubungan, Dinas Lalu lintas dan Angkutan Jalan Raya dan BPS yang berupa :
·         Data ruas jalan yang ada di Surabaya Pusat, Surabaya Selatan dan Surabaya Timur diperoleh Dinas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya serta data ruas jalan Kecamatan Taman dan Waru Sidoarjo yang diperoleh dari www.Sidoarjokab.com.
·         Data tentang volume kendaraan, pertumbuhan kendaraan dan komposisi arus lalu lintas yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
·         Data tentang kondisi jalan, panjang jalan, kelas jalan, nama jalan dan fungsi jalan se Kota Surabaya yang diperoleh dari Dinas Bina Marga dan Pematusan Kota Surbaya
·         Data tentang kondisi permukaan dan panjang serta lebar jalan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
·         Peta yaitu Peta Rupa Bumi Indonesia lembar Jawa Timur sheet Surabaya (1608-432), Sidoarjo (1608-412), Wonokromo (1608-414), Krian (1608-411), Rungkut (1608-423).
·         Dokumentasi  yang lain yaitu berupa foto-foto jalan utama dan gambar pusat aktifitas masyarakat .
B.     Alat Dan Bahan
Untuk melakukan penelitian ini diperlukan cara penelitian yang berbeda dengan penelitian yang lainnya, karena dalam penelitian ini menggunakan alat yang perlu diproses lebih dulu untuk dapat digunakan. Untuk itu diperlukan langkah – langkah sebagai berikut :
C.    Penyiapan Bahan Penelitian
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1)      Peta Rupa Bumi Indonesia lembar Jawa Timur sheet Surabaya (1608-432), Sidoarjo (1608-412), Wonokromo (1608-414), Krian (1608-411), Rungkut (1608-423).
2)      Data pusat-pusat aktifitas masyarakat yang ada di kawasan Surabaya Pusat, Surabaya Timur dan Surabaya Selatan.
3)      Data kondisi jalan yang ada di Surabaya Pusat, Surabaya Selatan, Surabaya Timur dan kecamatan Taman serta Waru Sidoarjo.
D.    Peralatan Laboratorium
1)      Perangkat Komputer (Pentium IV 1,2  GHz) dengan kapasitas RAM 256 MB Harddisk 40 GB dan satu monitor.
2)      Perangkat Keras ini juga dilengkapi software SIG ArcView 3.3 dan Extension Network Analyst dan Nearest Neigbour Analyst untuk pengolahan dan analisis data, serta Microsoft office untuk penyusunan laporan.
E.     Teknik Pengumpulan Data
Sebelum melakukan penelitian tahap pertama pengerjaan selain persiapan dalam pengumpulan data juga menyusun managemen data yang akan dipakai antara lain menginventarisasi sistem ( managemen ) data terutama untuk tujuan menghubungkan data spasial dan atribut.
F.     Teknik Analisis Data
      Sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian, maka analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu sebagai berikut :
Penentuan Jalur Alternatif Transportasi
Network atau jaringan di dalam konteks perangkat lunak SIG dapat diartikan sebagai suatu sistem dimana komponen-komponennya saling terhubung secara linier (Prahasta, 2004).
Untuk memecahkan permasalahan yaitu mencari Jalur Alternatif sebagai upaya mengurangi kemacetan di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya, peneliti menggunakan Sistem Informasi Geografis sebagai tool dengan bantuan software ArcView 3.3 dan extension Network Analyst untuk analisis data.
Beberapa contoh Penggunaan Network Analyst yaitu :
1)      Pencarian rute yang paling efisien ( Find Best Route )
2)      Identifikasi Fasilitas ( Find Closed Facility )
3)      Penentu daerah cakupan fasilitas ( Find Service Area )
4)      Pembuatan Peta arah perjalanan
I.          HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Jalur Alternatif
Jalur Alternatif adalah jalur transportasi jalan yang digunakan sebagai pendamping jalur utama, jalur tersebut digunakan untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi pada jalur utama (DLLAJR-JATIM, 2005).
Jalur alternatif adalah solusi yang tepat untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya. Penentuan jalur alternatif berawal dari zona atau lokasi pemukiman di Kecamatan Taman dan Waru yang telah dipilih menggunakan purposive sampling yaitu :
Tabel 5.2
 Lokasi Kawasan Pemukiman (Event)
Di Kecamatan Taman dan Waru Kabupaten Sidoarjo

No
Nama Lokasi
Alamat
Wilayah
1
Perumahan Pejaya
Jalan Raya Trosobo
Kecamatan Taman
2
Perumahan Pondok Jati
Jalan Raya Geluran
Kecamatan Taman
3
Perumahan Pepelegi
Jalan Raya Waru
Kecamatan Waru
4
Perumahan Tropodo Kulon
Jalan Raya Wadungsari
Kecamatan Waru
Sumber : Data Primer, 2006
Adapun pertimbangan pemilihan lokasi perumahan antara lain :
1)      Perumahan Pepelegi
Perumahan yang terletak di ujung Barat Kecamatan Waru berbatasan dengan Kecamatan Taman tepatnya di Desa Pepelegi, berada dekat dengan Jalan Raya Surabaya – Sidoarjo yang merupakan Jalan Arteri Primer atau Jalan Propinsi. Perumahan Pepelegi memiliki jumlah penduduk sekitar 3481 jiwa dengan sebagian besar penduduk sekitar 1704 jiwa memiliki aktitas dan pekerjaan kesehariannya di Kota Surabaya (Kantor Kecamatan Waru, 2006).

Jalur Alternatif adalah jalur transportasi jalan yang digunakan sebagai pendamping jalur utama, jalur tersebut digunakan untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi pada jalur utama (DLLAJR-JATIM, 2006).
Kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya disebabkan oleh (1) faktor jumlah volume kendaraan pribadi roda 2 dan 4 sekitar yang rata-rata masuk ke Surabaya pada jam-jam sibuk sejumlah 13.192 unit (sepeda motor) dan 2004 unit (mobil pribadi) dengan pertumbuhan jalan per tahun hanya 0 %, (2) arus Nglaju penduduk (pengguna kendaran pribadi) dari luar Kota Surabaya yang memiliki aktifitas dan pekerjaan kesehariannya berada di Kota Surabaya sebesar 162.847 jiwa (3) adanya  kendaraan umum seperti bis kota, bis antarkota, mikrolet dan bison yang berhenti mendadak menurunkan penumpang maupun mengambil penumpang, (4) adanya zebra cross yang mengganggu arus lalu lintas tepatnya di depan Alfa, Siwalankerto, Warung Mie 55, Departemen Pertanian, Polda Jatim, Depan PJB PLN (pabrik kulit Wonocolo dahulu), dan di depan SMA Kemala Bhayangkari (5) adanya putar balik (turn right) yang mengakibatkan kendaraan harus antri pada satu jalur, yaitu depan Dolog dan depan Jatim Expo (6) adanya pusat aktifitas seperti Giant Hypermarket, Plasa Royal, Jawa Pos, Rungkut Industri dan Jatim Expo (7) kurangnya kesadaran berlalu lintas yang baik masyarakat, (8) serta adanya traffic light juga mempengaruhi  terjadinya kemacetan, yaitu di Siwalankerto dan pertigaan Margorejo. Hal ini menjadikan jalur alternatif adalah solusi yang tepat dimana meminimalisir anggaran biaya yang diperlukan karena penentuan rute dan jalur tersingkat berawal dari suatu kawasan hunian menuju Pusat Aktiftas di Kota serta melakukan upaya mengurangi ketergantungan pada Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya.
Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya yang merupakan Jalan Arteri Primer atau Jalan Propinsi dan juga akses jalan satu-satunya dari arah selatan (Kabupaten Sidoarjo) memiliki panjang 4780 meter dengan kecepatan rata-rata 35 Km/jam membutuhkan waktu tempuh sekitar 8,06 menit tanpa hambatan. Kemungkinan hambatan yang dihadapi adalah apabila pada jam-jam sibuk kecepatan bisa saja menurun di beberapa titik antara lain :
(1)   Bundaran Waru ke Dolog sebesar 19,30 Km/jam
(2)   Dolog ke Margorejo sebesar 11,70 Km/jam
(3)   Margorejo ke Mayangkara sebesar 12,90 Km/jam
Hal diatas dipengaruhi oleh padatnya volume kendaraan yang berada di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya sehingga waktu yang ditempuh akan disamakan dengan kecepatan kendaraan. Menurut perhitungan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dalam “Survei Kinerja Lalu lintas Di Kota Surabaya”, ternyata memiliki kesamaan atau tidak jauh berbeda dengan keadaan di lapangan setelah diadakan pengukuran kembali oleh peneliti.
Jalur Alternatif dimulai dari sebuah kawaan hunian dalam hal ini peneliti menggunakan Perumahan yang ada di Kecamatan Taman dan Kecamatan Waru sebagai Event atau titik awal Jalur Alternatif dan berakhir di Pusat Aktifitas Masyarakat yang dituju sebagai Stop atau titik akhir Jalur Alternatif yang berada di Kota Surabaya.
Dibawah ini adalah beberapa contoh rute dan Jalur Alternatif yang dipolakan  untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Ahmad Surabaya yaitu :
1.      Perumahan Pepelegi – Plasa Surabaya
Dasar pemilihan Perumahan Pepelegi adalah perumahan ini terletak di Kecamatan Waru paling ujung utara berbatasan langsung dengan ujung selatan Jalan Raya  Ahmad Yani maka diasumsikan bahwa kendaraan dari arah selatan  (Sidoarjo dan sekitarnya) pasti melalui jalur depan perumahan ini.
Plasa Surabaya sebagai contoh karena (1) Pusat Aktifitas Perbelanjaan dan Perdagangan ini yang berada di Kawasan Surabaya Pusat, tepatnya di Kecamatan Simokerto mewakili Pusat Aktiftas Masyarakat yang lain disekitarnya dan (2) terletak di Jalan Pemuda yang merupakan Jalan Kolektor Sekunder. Dengan Jalur Alternatif ini diharapkan masyarakat dapat menuju Plasa Surabaya tanpa terjebak kemacetan di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya.
Di bawah ini adalah deskripsi Jalur Alternatif dari Kawasan Pemukiman Pepelegi (Kabupaten Sidoarjo) menuju ke Plasa Surabaya :
a.                               Panjang jalur alternatif yaitu 19,540 Km
b.                              Rute dan waktu yang ditempuh dengan rata-rata kecepatan pada setiap ruas jalan :                                         




Tabel 5.3
Deskripsi Jalur Alternatif
Kawasan Perumahan Pepelegi ke Plasa Surabaya

NO
NAMA JALAN
BELOKAN
KECEPATAN RATA-RATA
(Km/Jam)
WAKTU TEMPUH
(Menit)
1
Raya Waru
Kanan
40
4,66
2
Letjen Sutoyo
Kiri
40
3,18
3
Raya Medaeng
Lurus
40
3,77
4
Raya Taman
Lurus
40
3,14
5
Ketegan
Kanan
40
1,53
6
Sepanjang Tani
Kanan
40
1,73
7
Pagesangan
Lurus
40
0,97
8
Kebonsari
Lurus
40
2,15
9
Jambangan
Lurus
40
1,92
10
Karah Agung
Lurus
40
0,97
11
Ketintang Barat
Lurus
40
1,87
12
Pulo Wonokromo
Lurus
40
1,20
13
Wonokromo
Kiri
33,82
2,68
14
Darmo
Lurus
36,37
4,03
15
Darmo Kali
Kanan
40
1,93
16
Dinoyo
Lurus
40
1,68
17
Keputran
Kanan
40
1,17
18
Karimun Jawa
Kanan
40
0,56
19
Gubeng
Kiri
30,18
3,06
20
Pemuda
Kiri
32,01
1,16
Total Waktu Tempuh
Kecepatan Rata - Rata
43,36 Menit
32,0 Km/jam
                  Sumber : Hasil Analisis, 2010

Gambar 1. Hasil analisis Rute jalur alternatif 1 – 4

I.          KESIMPULAN

A. Simpulan
Dari hasil analisis data yang telah diuraikan, maka kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Penentuan Jalur Alternatif dari beberapa rute antara lain untuk mengurangi kemacetan yang terjadi  di Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya sebagai berikut : (salah satu contoh)
               Perumahan Pepelegi – Plasa Surabaya
·         Panjang Jalur                  =    19,540 Km
·         Kecepatan Rata – rata    =    32,0 Km/jam
·         Waktu Tempuh              =    43,36 Menit
B. Saran
Dengan adanya rute dan jalur alternatif ini  masyarakat yang berada di luar kota surabaya dapat menggunakan rute tanpa harus melewati jalur tersibuk di Kota Surabaya yaitu Jalan Raya Ahmad Yani, sehingga volume kendaraan dan kemacetan dapat berkurang serta  kondisi dan tenaga penglaju tidak terkuras di jalan.







II.       DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Edisi Revisi II. Yogyakarta : BPFE
Bambang I.S. 1992. UU No.3 Tahun 1980 tentang Jalan. DLLAJR JATIM
Badan Pusat Statistik. 2005. Surabaya Dalam angka 2005. BPS Jawa Timur
Bintarto dan Surastopo Hadisumarno.1979. Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3S.
Daryono. 2005. Beberapa Eleman Yang Perlu Dipahami Untuk menyusun Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa. Disampaikan dalam Pelatihan PPKM, Surabaya : UNESA.
Danoedoro, Projo. 1997. Permodelan Spasial Untuk Kajian Kesehatan (Kontribusi Penginderaan Jauh dan SIG untuk penanganan masalah kesehatan). Disampaikan pada SEMNAS PJ UGM ; Yogjakarta.
Dinas Perhubungan Kota Surabaya. 2006. Survei Kinerja Lalu Lintas Di Kota Surabaya. Dokumen tidak dipublikasikan : Dishub Surabaya.
Dinas Bina Marga dan Pematusan. 2001. Daftar data Kondisi Jalan Kota Surabaya per Bulan Agustus 2001. Dokumentasi tidak dipublikasikan : Surabaya
Http://www.wikipedia.org. 2006. Road and Route Assignment.
Http://www.dllajr-jatim.net. 2006. Jaringan Jalan. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Jawa Timur : Surabaya
Http://www.surabaya.go.id. 2006. Monografi Surabaya. Situs resmi Pemerintah Kota Surabaya
Http://www.sidoarjokab.go.id. 2006. Monografi Sidoarjo. Situs resmi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo
Http://www.pu.go.id/infoStatistik/katalog.htm. 2006. Istilah Teknis Ke-PU-an. Dinas Pekerjaan Umum : 1985
Jan Husdal. 2000. Road Transportation Management - Vehicle routing and tracking in GIS., University of Leicester, UK: http://Wikipedia.org
Jawa Pos. 2006. 2011, A. Yani Macet Total. Edisi Metropolis, Kamis 16 November 2006.
Jurnal Geografi dan Pengajarannya. 2003. Volume 2 Nomor 4 Desember 2003. Jurusan Geografi FIS – UNESA.
____________________________. 2005. Volume 4 nomor 7 Juni 2005. Jurusan Geografi FIS – UNESA.
Mantra, I.B, Kastro.1989. Penentuan sampel. Metode Penelitian Survei. Yogyakarta : LP3ES.
Muta’ali, Luthfi. 1997. Tinjauan Teoritis Wilayah Mega Urban. Yogyakarta: Perencanaan Pengembangan Wilayah Fakultas Geografi UGM.
Prahasta, Eddy. 2002. Konsep – konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : PT Informatika.
_____________. 2004. Tools dan Plug-Ins Sistem Informasi Geografis. Bandung : PT Informatika.
Pustekkom. 2004. Modul Online : Sistem Informasi Geografis. Jakarta
Tim. 2001. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis. Laboratorium SIG Jurusan Geografi FMIPA – UI.
Tim Penyusun. 2005. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Unesa Unipress.
Triton P.B. 2005. Pola Spasial Lokasi Konversi Penggunaan Lahan Di Koridor Pemalang – Comal. Surabaya : Jurnal Geografi Vol.4 No.7 Juni FIS – UNESA.
Warpani Suwardjoko P.. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung : ITB Unipress.


2 komentar:

  1. Bagus blognya. Sy juga alumnus Geo IKIP Sby. Tombol follownya mana? Sy mau ikutan. Kunjung balik ya ke blog sy http://nuansamasel.blogspot.com

    BalasHapus
  2. boleh minta peta surabaya arcview nya mas?
    bisa kirim email ke joely_bobz@yahoo.com
    untuk skripsi mas,,
    tolong di balas ya mas
    makasih...

    BalasHapus